Beautiful Stranger 4

 

x

Kulingkarkan angka 12 dengan spidol berwarna merah untuk menandakan bahwa hari ini adalah hari ke 12 ku di bumi, aku sangat merindukan ayah dan sahabat-sahabatku di sana aku ingin kembali aku ingin sekali pulang dan kembali bersama sama mereka, tapi semua berkata lain aku harus menerima keadaanku sekarang. Hidup di bumi dan mencari sesuatu yang sangat sulit untuk ku temukan akupun tidak tahu apakah aku berhasil menemukan pbat penawar itu atau tidak? aku tidak yakin akan menemukan obat penawar itu.

Lalu apakah aku akan mati? tidak masalah bila pada akhirnya aku akan pergi selamanya tapi setidaknya aku dapat menghabiskan waktu terakhir ku bersama orang-orang yang kusayang, tidak di tempat asing seperti ini yang membuatku semakin terpuruk. Apakah aku harus diam saja menunggu kematian menjemputku? setiap harinya aku selalu takut dan berharap semua ini adalah mimpi tapi tidak, ini adalah kenyataan yang harus ku hadapai.

Aku merasa tidak mampu untuk mencarinya aku terlalu takut untuk memulai bila pada akhirnya aku tidak berhasil menemukan obat penawar itu. Maafkan aku ayah, aku tidak tahu harus berbuat apa? aku benar-benar bingung dengan keadaanku saat ini.

“Aku pulang!” suara Amber membangunkanku dari pikiran yang setiap harinya terus menghantuiku,  kini aku menatap Amber yang sedang melepaskan sepatunya yang terlihat tidak layak di pakai, kini langkah kaki Amber berjalan menuju arah dapur dengan mengambil sebuah botol air putih lalu di tuangkan nya di sebuah gelas bening miliknya.

“Princess apa kau sudah makan?” aku hanya menggelengkan kepalaku.

“Baiklah aku akan memasak makanan untukmu” aku hanya diam menatap Amber yang sedang menyiapkan bahan seadanya untuk menyiapkan ku makan malam.

“Kau akan pergi malam lagi?” tanyaku pada Amber yang sedang memotong beberapa sayuran.

“Yap” aku hanya mengangguk.

“Princess aku ada berita baik”

“Berita apa?”

“Aku akan gajian haha, kau akan ku traktir makan malam di luar” ucap Amber dengan gembira.

“Benarkah? kau harus mentraktirku daging!”

“Tenang saja kau bisa makan dengan sepuasnya” senyum Amber dengan memberikan jari jempol kananya ke arah Krystal.

“Baiklah awas saja sampai kau bohong!” Amber membalas dengan senyuman dan melanjutkan memotong sayuran.

“Lagi pula kau pasti sudah sangat bosan di rumah”

“Aku benar-benar sangat bosan! aku hampir saja mati kebosanan karena terus diam di rumahmu ini” ucap Krystal.

“Maafkan aku, aku takut kau tersesat dan aku juga takut bila ada seseorang yang jahat padamu itu sebabnya kau tidak boleh keluar rumah tanpa aku di sampingmu. Dunia ini sangat kejam jadi kau harus berhati-hati”

22.00

Aku kembali memperhatikan Amber yang tengah sibuk membereskan isi tasnya “Apa aku boleh ikut denganmu?”

“Kau tidak boleh ikut, disana sangat tidak baik untukmu” ucap Amber yang masih sibuk dengan tasnya.

“Tidak baik? tidak baik bagaimana?”

“Disana banyak sekali manusia yang bisa menganggumu dan juga tempat itu untuk orang dewasa dan apa kau mau telingamu tuli akibat mendengar dentuman musik yang sangat kencang, pokoknya sangat tidak baik jadi kau jangan kesana”

“Lalu bila tidak baik mengapa kau berkerja disana? lagi pula akukan bersamamu jadi kau bisa menjagaku stupid!”

“Haishh kan sudah ku bilang aku berkerja di sana karena upahnya sangat besar jadi mau tidak mau aku harus menerima resikonya dan juga aku disana berkerja bukan untuk bersenang-senang jadi aku tidak  bisa menjagamu di sana” wajah Krystal terlihat kesal.

Amber mengambil jaket merahnya dan topi hitam LA miliknya “Maafkan aku, ini semua demi kebaikanmu bila tempat kerjaku tidak berbahaya mana mungkin aku tidak mengajakmu”

“Kau tidurlah, aku pergi dulu” Amber memakai sepatu nike merah miliknya dan pergi meninggalkan Krystal duduk sendirian dengan wajah yang kesal.

“Eeghh dia kira dia siapa bisa memerintahku seenaknya!” Krystal bergegas bangun dari duduknya dan berjalan menggeser pintu kamar Amber.

“Tidak ada yang bisa melarangku!” Krystal membuka lemari baju Amber mengambil sweater rajut merah untuk iya kenakan, Krystal bergeges memakai sepatu yang sedikit besar untuknya tapi tidak masalah baginya.

Krystal segera berjalan keluar “Kemana arah dia pergi?”

Krystal menengok kanan dan kiri “Kanan saja” Krystal berjalan ke arah kanan yang jalanya sedikit menurun kebawah.

Krystal mempercepat langkahnya agar iya bisa menyusul langkah Amber, sedikit demi sedikit Krystal berhasil mendekati langkah Amber dan mengikuti Amber dengan sangat hati-hati.

“Haishh servant stupid itu mengapa jalanya cepat sekali!”  Langkah Amber terhenti di depan sebuah gedung yang sangat besar dan banyak sekali pengunjung yang datang serta mengantri masuk, Krystal bersembunyi di belakang pohon dengan menatap Amber dari kejauhan yang sedang mengeluarkan sesuatu dari tasnya “Apa yang dia lakukan?”

Amber menunjukan sesuatu kepada bodyguard yang menjaga club besar ini dan dengan mudah Amber masuk ke dalam club “Hmmm bagaimana caranya aku masuk? sepertinya tidak mudah untuk masuk ke tempat itu? haish aku penasaran sekali apa yang dia lakukan disana, apa aku harus menggunakan kekuatanku? tapi terlalu ramai manusia haishh menyebalkan!”

Sementara itu….

“Hei dude!”

“Hei Key” sapa Amber dengan malas.

“Mengapa kau terlihat tidak bersemangat? bukankah besok kita akan gajian seharusnya kau semangat!” ucap Key dengan menepuk bahu Amber.

“Aku merasa lelah hari ini” Key menatap Amber.

“Apa kau tidak apa-apa? wajahmu sedikit pucat dan waahhh….” Key menempelkan telapak tanganya di dahi Amber.

“Badanmu terasa panas! apa kau sedang sakit?” Amber hanya menggelengkan kepalanya.

“Apa kau yakin? tapi wajahmu benar-benar terlihat tidak sehat, jangan paksakan untuk berkerja kau bisa jatuh sakit nantinya”

“Aku tidak apa-apa tenang saja! ayo kita bekerja” ajak Amber.

Krystal Pov

Krystal tidak kehabisan akal untuk bisa menerobos masuk ke dalam club ini, Krystal berjalan ke belakang gedung ini untuk menemukan pintu masuk lain “Oh!” Krystal dengan cepat bersembunyi di dekat tumpukan sampah, Krystal sedikit mengintip orang tersebut apakah masih di sana atau tidak.

“Sepertinya sudah aman” Krystal bergegas jalan dan menuju pintu belakang, di bukanya pelan pintu itu agar tidak terdengar orang “Ruangan apa ini?” Krystal kembali berjalan dengan hati-hati.

“Hei! siapa kamu!!” teriak salah satu staff club. “Haishh” dengan cepat Krystal mengayunkan tangan kanan nya sehingga membuat staff itu terjatuh terkena tumpukan beras-beras yang membuat dia pingsan, Krystal kembali berjalan untuk mencari Amber.

“Haishh mengapa ramai sekali?” Krystal mengigit bibir bawahnya. “Bagaimana caranya aku mencari servant bodoh itu?” Krystal menggaruk kepalanya dan tanpa sengaja matanya melihat sebuah seragam putih abu-abu yang tergantung , dengan cepat Krystal memakai seragam putih abu-abu itu dan memakai nam tag di sebelah kirinya.

Tanpa rasa takut Krystal berjalan melewati dapur dari club ini dengan percaya diri, Krystal segera keluar dari dapur utama club ini. “Waahh tempat apa ini?” ini untuk pertama kalinya aku masuk ke tempat seperti ini, ku langkahkan kakiku dan betapa ramainya manusia yang kulihat dengan menikmati musik yang sangat sangat kencang.

“Jadi seperti ini cara manusia bersenang-senang?” aku terus menatap krumunan manusia yang sedang menari mengkuti irama musik, dan di sisi lain aku melihat sekumpulan anak muda yang sedang minum di meja yang sangat besar dengan di temani wanita-wanita yang berpakain sangat seksi.

“DAAR!” terdengar suara pecahan botol.

“Ada apa dengan manusia-manusia itu?” Krystal menatap kedua namja yang sedang bertengkar di dekatnya.

“Tempat ini benar-benar gila” Krystal menggelengkan kepalanya, Krystal terus mencari-cari sosok Amber dari lantai atas.

“Dimana servant bodoh itu?” Krystal terus mencari-cari.

“Oh! bukankah itu namja yang mengembalikan ponsel Amber? oh aku baru ingat dia adalah teman kerja Amber, apa aku tanya saja kepada dia?” Krystal melangkahkan kakinya.

“Tapi, servnat bodoh itu akan marah bila aku ada disini” Krystal menghentikan langkahnya dan kembali memperhatikan lautan manusia dengan berpangku tangan.

“Oh!!” mata Krystal terbuka lebar saat melihat sosok Amber yang baru saja keluar dari sebuah pintu dengan membawa minuman botol ke meja para pengunjung dengan ramah dan penuh senyuman.

“Jadi seperti ini pekerjaanmu stupid?” mata Krystal tidak lepas dari gerak gerik Amber yang melayani semua tamu di club.

“Amber! bawakan satu minuman ke meja VIP” teriak salah satu manager.

“Baiklah!” Krystal menatap Amber yang sedari tadi tidak pernah berhenti melayani para tamu yang datang “Apa kau tidak lelah? aku tahu kau sangat lelah tapi kau menyembunyikan semua kelelahanmu di balik seyumanmu servant” ucap Krystal yang masih memantau Amber.

Sedangkan Amber masih sibuk dengan para tamu yang terus berdatangan “Hufh” Amber mengelap keringatnya karena lelah “Semangat!” ucap Amber.

“Amber tolong antarkan minuman ini ke meja di ujung sana” Amber mengangguk.

“Sial mengapa mataku terasa panas dan berat” Amber mengedipkan matanya beberapa kali karena Amber mulai terasa tidak enak dengan keadaanya.

“Aucch!!” Amber terkejut saat minuman yang iya bawa terkena baju seseorang.

“Maaf maafkan aku, aku tidak sengaja” Amber membungkukan badanya dan meberikan tisu kepada orang yang iya tabrak.

“Apa kau tidak memiliki mata!! apa kau ini buta!! hah!” teriak namja yang setangah mabuk itu dengan emosi.

“Aku minta aku tidak sengaja” Amber terus meminta maaf.

“Maaf katamu? kau tidak tahu betapa mahalnya aku membeli baju ini! kau tidak akan pernah bisa membeli baju ini!! dasar kau bodoh!!” namja itu meremas kerah Amber.

“Hentikan!” hampir saja namja itu memberikan pukulan kepada Amber.

“Jangan seperti anak kecil lagi pula dia sudah meminta maaf bukan?” ucap yeoja berambut coklat. “Tapi pelayan bodoh seperti dia harus di beri pelajaran!” ucap namja.

“Sudahlah Taylor dia tidak sengaja menabrakmu” namja itu menatap Amber.

“Kali ini kau selamat” ucap namja itu meninggalkan Amber di keramaian.

“Kau tidak apa-apa?” ucap yeoja berambut coklat.

“Aku tidak apa-apa” senyum Amber.

“Baiklah” yeoja itu memutar balik badanya dan berjalan meninggalkan Amber.

“Tunggu” yeoja itu menghentikan langkahnya.

“Ada apa?”

“Terima kasih” ucap Amber dengan senyum.

“Untuk apa?”

“Karena kau sudah menyelamatkanku untuk yang kedua kalinya” yeoja itu tersenyum.

“Aku tidak menyangka akan bertemu dirimu lagi, aku kira kau sudah lupa denganku” Amber menggelengkan kepalanya.

“Tidak, bagaimana bisa aku lupa dengan seseorang yang sudah membantuku” Yeoja itu menatap kaki Amber.

“Bagaimana dengan kakimu?”

“Kakiku?” Amber melihat kakinya

“Kakiku sudah bisa berlari kembali”

“Syukurlah” ucap yeoja.

“Ehmm aku minta maaf karena telah membuat pakaian pacarmu menjadi kotor”

“Dia bukan pacarku” ucap namja itu dengan senyum tipis di wajahnya.

“Oh maaf aku kira kau pacarnya”

“Sebaiknya kau kembali pergi berkeja karena dari tadi managermu memperhatikan kita dari tadi”

“Benarkah?” Amber langsung mengambil nampan yang iya jatuhkan dan merapihkan bajunya.

“Baiklah selamat berkerja”

“Ehmm tunggu” yeoja itu hanya menatap Amber.

“Kau sudah membantuku ehmm bolehkah aku mengetahui namamu?” ucap Amber dengan sedikit takut.

“Aku Jessica, Jessica Jung” senyum Jessica.

“Terima kasih Jessica”

“Sama-sama Amber Liu” ucap Jessica.

“K-k-kau tahu namaku?” Amber menunjuk jarinya ke arah wajahnya.

“Tentu saja, aku membaca dari nam tagmu” senyum Jessica.

“Haha aku lupa” Amber menggaruk kepalanya karena malu dan Jessica pergi meninggalkan Amber.

00.30

“Lain kali kau harus hati-hati, apa kau tidak tahu siapa yang kau tabrak tadi?” Amber hanya menggelengkan kepalanya.

“Dia adalah salah satu pelanggan setia kita!” ucap Key.

“Aku akan pulang lebih awal, aku merasa tidak enak badan”

“Baiklah, kau harus hati-hati dijalan”

“Tenang saja” Amber memakai tas ranselnya.

“Tapi tunggu!” Key mencegat jalan Amber.

“Ada apa?” Amber menatap Key dengan mata yang sayu.

“Ehmmm” Key terlihat berfikir.

“Aku melihat yeoja yang berada di rumahmu itu”

“Apa?!!”

“Iya aku melihatnya!”

“Tidak mungkin, sebaiknya kau periksa matamu sudahlah aku ingin pulang”

“Haishh aku benar-benar melihatnya” teriak Key dan Amber hanya melambaikan tangan.

“Hoaaaammm” Amber berjalan dengan wajah yang sangat lelah dan terlihat sedikit merah.

“Apakah aku benar-benar sakit??” Amber memegang dahinya.

“Hmm aku tidak boleh sakit!” Amber menarik nafasnya.

“Hmm mengapa aku terus memikirkan ucapan Key? apa benar Krystal datang ke club? tapi bagaimana bisa? agh pasti dia hanya mengarang saja!” Amber memasukan kedua tanganya di saku celana hitamnya.

Tidak lama kemudian Amber tiba dirumahnya dan segera menggeser kamar tidurnya dengan pelan “Sepertinya dia sudah tertidur” Amber menutup kembali pintu kamar tidurnya.

PAGI HARI

“KRIINGG” alaram ponsel Amber berbunyi tepat pukul 5.30 pagi, seperti biasanya Amber membuatkan sarapan untuk Krystal lalu bergegas sekolah “Princess aku berangkat!” ucap Amber tanpa membuka pintu kamarnya yang kini menjadi hak milik Krystal. Setelah semua sudah siap Amber mulai berangkat sekolah dengan mata yang masih merah.

Sementara itu…..

“Aghhhh!! aku bisa gila! aku benar-benar gila! aku tidak bisa mengingat dimana rumah servant bodoh itu!” Krystal mengacak-acak rambutnya karena kesal.

“Mengapa jalan ini lagi? ini sudah ke-5 kalinya aku melewati jalan ini! mengapa aku bisa sepikun ini?” agghh sial sekali mengapa aku bisa lupa, dan sekarang sudah pagi semoga saja servant bodoh itu tidak melihat kamarku yang ternyata di alas tidurnya bukan diriku tapi guling yang kuselipkan di selimut.

“Aku harus cepat-cepat pulang tapi bagaimana?” Krystal mengigit bibir bawahnya.

“Baiklah” Krystal menatap dua sisi jalan “Kiri atau kanan?” Krystal memperhatikan kedua jalan yang membuatnya bingung.

“Kiri atau kanan?” Krystal menunjuk dengan jarinya.

“Gruuukkkk~” agghh aku lapar! aku memegang perutku yang mulai terasa lapar.

“Oh kau nona yang waktu itu bukan?” aku menatap seoarang pria paruh baya yang sedang membawa sapu.

“Kau siapa?” tanyaku heran.

“Ah pasti kau tidak mengenalku,aku adalah paman Soo” paman Soo? aku tidak mengenalnya.

“Apa kau sedang lari pagi?”

“Oh ehmmm ya” jawab Krystal sedikit bingung.

“Kau benar-benar luar biasa jarang sekali yeoja cantik seperti mu ingin lari pagi” aku hanya membalasnya dengan senyum seadanya.

“Ehm paman sepertinya aku harus pergi”

“Kau mau kemana?”

“Aku ingin pulang” pria paruh baya itu mendekati krystal.

“Kalau begitu kita bisa pulang bersama” senyumnya kepada Krystal. “Pulang bersama?” tanya Krystal bingung.

“Tentu, bukankah kita tetangga”

“Tetangga?” Krystal semakin bingung.

“Haishh kau pasti lupa ya? aku adalah tetanggamu, kau adalah yeoja yang tinggal bersama Amber bukan?” Krystal membuka lebar matanya saat mendengar nama Amber.

“Ya benar! aku tinggal bersama servant ehmm maksutku Amber” senyum Krystal sedikit.

“Baiklah ayo kita pulang bersama”

“Iya” senyum Krystal.

“Aku sangat suka dengan udara di pagi hari” ucap paman dengan menhirup udara pagi dan Krystal hanya membalas dengan senyuman.

“Ehmm apa kau pacaranya Amber?” Krystal menatap paman yang tepat di sampingnya.

“Tidak tidak” Krystal menggelengkan kepalanya.

“Benarkah? aku kira kau pacarnya, seharusnya seusia dia sudah punya pacar agar ada yang bisa menjaganya tapi dia malah sibuk mencari uang, Amber benar-benar sosok yang sangat pekerja keras” ucap paman.

“Apa paman dekat dengan Amber?” tanya Krystal.

“Iya, aku mulai dekat denganya semenjak iya menjadi tetangga baruku. Dia selalu membantuku berkerja dan dia sangat ramah pada semua orang. Amber benar-benar sosok yang hangat dan baik, tidak jarang banyak yeoja yang mengejarnya. Bila aku seperti Amber mungkin aku sudah memiliki pacar 5 hahaha” Krystal tersenyum mendengarnya.

“Ehmm apakah kau saudaranya?” Krystal menatap paman di sampingnya.

“Ehmm iya” senyum kaku Krystal.

“Kalian terlihat berbeda, menurutku kau lebih cocok menjadi pacarnya dari pada menjadi saudaranya” senyum paman kepada Krystal yang membuat wajah Krystal menjadi merah.

“Baiklah kita sudah sampai” Krystal dan paman Soo menghentikan langkahnya.

“Masuklah”

“Terima kasih paman, aku senang bisa kenal dengan paman” Krystal membungkukan badanya.

“Oh aku lupa memperkenalkan namaku, namaku adalah princess Krystal ehmm maksutku Krystal Jung” Paman Soo tersenyum mendengarnya.

“Kalau kau ada keperluan kau bisa datang kepadaku”

“Iya” senyum Krystal dan paman Soo meninggalkan Krystal di depan pintu rumah Amber.

Amber Pov

Mengapa pandangan ku semakin parah saja dan mataku benar-benar terasa seperti terbakar “Amber apa kau tidak apa-apa? kau terlihat tidak enak badan? apa kau sakit”

“Tidak, aku tidak apa-apa aku hanya butuh sedikit istirahat kau tidak perlu khawtir Suzy” senyumku pada Suzy.

“Apa kau yakin? sebaiknya kau istirahat saja aku akan meminta izin kepada guru”

“Tidak perlu, aku harus mengikuti ujian ini” aku memegang tangan Suzy bermaksud untuk menghentikan langkahnya.

“Hmm baiklah” Suzy kembali duduk yang masih memandang Amber dengan khawatir.

“Am”

“Hmm”

“Apa kau tidak perlu mencari pekerjaan yang baru? pekerjaan yang layak dan tidak memakan waktumu?”

“Aku juga tidak ingin bekerja seperti itu harus pulang pagi setiap harinya tapi mau bagaimana lagi? upah yang mereka berikan cukup banyak kau tahu bukan keadaanku”

“Maafkan aku” aku menatap Suzy dengan heran.

“Mengapa kau meminta maaf?”

“Karena aku tidak bisa membantumu” raut wajah Suzy terlihat sedih.

“Tidak membantuku? kau sudah banyak membantuku Suzy, kau adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki, kau selalu membantuku bila aku dalam kesulitan dan jangan pernah bilang kau tidak pernah membantuku yang pada kenyataanya kau selalu membantuku dalam segala hal” senyum Amber kepada Suzy dengan memegang tangan Suzy.

Aku menatap Suzy dengan heran “Ada apa dengan wajahmu? mengapa sedikit merah? apa kau sedang sakit secara tiba-tiba?” tanyaku heran.

“Apa? ehmm tidak, aku tidak apa-apa ehmm aku pergi ke toliet dulu” tingkahnya selalu membuatku tersenyum, benar-benar lucu.

“Tik Tok Tik Tok” waktu terus berjalan dan tidak terasa jam sekolah berdering mendandakan sekolah berakhir.

“Sial! mengapa kepala ini semakin pusing saja?” aku terus memijat kepalaku agar pusingku dapat sedikit berkurang.

“Amber kau tidak apa-apa? kau benar-benar terlihat tidak sehat” mataku sedikit buram dan mata ini tidak dapat melihat jelas.

“Amber?”

“Aku tidak apa-apa Suzy kau tidak perlu khawatir” senyum Amber dengan membawa tas ranselnya.

“Amber aku akan mengantarmu pulang” ucap Suzy dengan khawatir

“Aku tidak apa-apa kau tidak perlu khawatir lagi pula aku harus ke tempat kerjaku sekarang”

“Apa kau gila?” Suzy menghalangi langkah Amber.

“Dengan tubuhmu yang kurang sehat ini kau masih mau berkerja? kau tidak boleh berkerja! aku akan menelfon managermu untuk meminta izin” Suzy mengambil ponselnya tetapi tangan Amber segara memegang tangan Suzy.

“Tidak perlu, aku akan berkerja sebentar. Lagipula hari ini aku gajian jadi aku harus bekerja” senyum Amber menatap Suzy meyakinkan dirinya baik-baik saja.

Suzy hanya menghela nafasnya menyerah dengan sikap keras kepala Amber “Baiklah, tapi kau akan kuantar ke tempat kerjamu” Amber hanya mengangguk.

Di dalam perjalanan Suzy hanya menatap Amber yang tengah tertidur pulas “Mengapa kau sangat keras kepala sekali Am? aku benar-benar khawatir padamu, aku ingin di saat seperti ini aku bisa terus di sampingmu dan juga menjagamu.  Melihatmu seperti ini sungguh membuatku menderita” jari jemari Suzy mulai mendekati wajah yang tertidur, jari jari itu sudah semakin dekat dengan wajah Amber tetapi Suzy mengurungkan niatnya untuk menyetuh wajah Amber.

“Erghh” Amber mulai membuka matanya.

“Suzy?”

“Kau sudah terbangun? bagaimana tidurmu? apa kau sudah merasa enak?”

“Mengapa pertanyaanmu banyak sekali?” senyum Amber.

“Ehmm aku hanya khawatir”

“Kurasa aku sudah sedikit membaik, aku hanya kurang tidur” ucap Amber.

“Oh sepertinya kita sudah mau sampai” Amber segera memakai tasnya.

“Ehmm paman aku berhenti disini saja” mobil sedan hitam milik Suzy segera menepi di pinggir jalan.

“Suzy terima kasih atas tumpanganmu” Amber kembali tersenyum dan membuka pintu mobil Suzy.

“Am” Suzy meraih tangan Amber.

“Ya?”

“Ehmmmm jaga kesehatanmu” Amber membalas dengan mengangguk dan melambaikan tangan kepada Suzy hingga mobil Suzy tidak terlihat lagi.

“Hufffh” Amber menghela nafasnya dan mulai berjalan ke arah tempat kerjanya, di sejala perjalanan nya Amber melihat ponselnya untuk melihat jam yang menunjukan pukul 05.15 sore hari.

Mengapa tiba-tiba aku memikirkan Krystal? hmm apa yang sedang iya lakukan sekarang ini?

Setelah selesai memikirkan tentang Krystal Amber kembali melanjutkan perjalananya yang tidak jauh, hanya 5 menit berjalan Amber telah sampai di tempat kerjanya.

“Oh Amber Liu” Amber membungkukan badanya ke managernya.

“Ayo duduk” managernya mempersilahkan Amber duduk, manager Amber segera mengeluarkan amplop putih dari laci kananya.

“Ini hasilmu sebulan dan juga uang bonusmu” manager Amber memberikan amplop putih itu kepada Amber.

“Terima kasih” ucap Amber dengan memegang amplop.

“Akhir-akhir ini kau berkerja sangat keras kau harus menjaga kesehatanmu, lihat tubuhmu sudah semakin kurus dan wajahmu mengapa menjadi pucat? apa kau sedang sakit?”

“Oh aku tidak apa-apa pak manager” ucap Amber.

“Ehmm pak manager…”

“Hmm?” Amber meremas kedua tanganya.

“Ehmm bo-bo-bolehkah aku malam ini izin untuk tidak berkerja?” Amber mengucapkan dengan takut.

Sang manager menatap Amber “Amber” tatap manager.

“Y-y-yaa”

“Apa kau tahu malam ini adalah malam minggu” ucap manager tegas.

“Ya aku tahu” Amber menundukan kepalanya, Amber tahu di malam minggu inilah club akan padat.

“Dasar anak muda” manager Amber tersnyum melihat Amber yang wajahnya kecewa.

“Sudah sana pergi! malam ini Jinwoon yang akan menggantikanmu” Amber segera mengangkat kepalanya.

“Jadi aku di perbolehkan izin pak manager?”

“Ya, aku akan mengzinkanmu lagi pula sepertinya kau memiliki kencan?”

“Ah tidak, tidak seperti itu” Amber menggelengkan kepalanya.

“Sudahlah, sewaktu aku seumurmu aku memiliki banyak pacar jadi kau tidak perlu malu. sudah pergilah pacarmu akan marah jika kau datang terlambat dan jangan lupa saat kau kencan nanti belikan dia bunga agar terlihat romantis” senyum manager dan wajah Amber terlihat merah.

“Terima kasih pak” Amber kembali membungkukan badanya dan pergi meninggalkan ruangan managernya.

“Uhuk uhuk” Amber menghela nafasnya karena batuk.

“Huffh” Amber menatap langit yang mulai gelap.

Sementara itu…

Krystal terlihat berpangku tangan menunggu kedatangan Amber “Dimana servant bodoh itu? mengapa lama sekali apa dia tidak tahu aku sangat lapar!” Krystal menengok ke arah jam yang menunjukan pukul 19.10

“Haishh lama sekali!” Krystal bangun dari tempat duduknya dengan melipat kedua tanganya.

“Kalau sepert ini seharusnya dia tidak usah berjanji akan mentraktirku dan mengajaku jalan-jalan! membuatku kesal saja, awas saja bila servant bodoh itu sampai di rumah akan ku pukul dia telah membuatku menunggu” Krystal mondar mandir di ruangan Amber dengan wajah yang kesal.

“Greek” Krystal mendengar suara pintu terbuka.

“Ya kau Amber Liu!! apa kau ingin mati hah! jika kau ingin membuat janji maka tepatilah janjimu jangan membuat seseorang menunggu! apa kau tidak tahu aku tidak makan dari pagi hanya karena kau ingin mentraktirku!” Krystal meninggikan suaranya kepada Amber yang baru saja sampai dengan melepaskan kedua sepatunya.

“Kau tidak lihat aku menunggumu! aku sudah sangat bosan dan lapar, aku tidak akan menunggumu lagi! dan jangan berjanji lagi jika kau tidak bisa menepatinya servant bodoh! aku benar-benar…”

“Maafkan aku telah membuatmu menunggu, aku akan segera ganti baju lalu kita pergi makan” Krystal terdiam melihat wajah Amber yang pucat dan terlihat lemas.

Amber berjalan melewati Krystal untuk mengganti bajunya, Krystal membalikan badanya melihat Amber yang kondisinya sedang tidak baik “Apakah dia baik-baik saja?” Krystal sedikit khawatir.

“Aku sudah selesai ayo kita pergi” ajak Amber.

“Tidak” Amber menatap Krystal yang sedang duduk.

“Kita tidak akan pergi” Amber menatap heran Krystal.

“Apa maksutmu tidak pergi? bukankah kau tadi teriak-teriak kelaparan dan juga aku sudah janji padamu akan mengajakmu jalan-jalan keluar”

“Aku tidak lapar”

“Haishh wanita ini, tadi kau memarahiku dan meneriakiku karena kau kelaparan dan sekarang kau tidak lapar? apa kau sedang mempermainkanku? ayo kita pergi!” Amber meraih tangan Krystal.

“Aku tidak ingin pergi!” Krystal menghempaskan tangan Amber yang membuat Amber terkejut.

“Kenapa? kenapa kau tiba-tiba tidak ingin pergi? berikan aku alasanya”

“Ehmmm” Krystal mengigit bibir bawahnya.

“Ayo cepat kita pergi” Amber kembali mengenggam lengan Krystal dan lagi-lagi Krystal menghempasnya.

“Ya ada apa denganmu! mengapa kau sangat aneh! kau bilang kau bosan di rumah, kau bilang kau hampir mati kelaparan karena aku telah membuatmu menunggu dengan janjiku dan kau bilang…”

“Aku tidak mau pergi karena kau sedang sakit!!” Amber dan Krystal saling bertatapan.

Amber tersenyum simpul “Aku tidak sakit, lihat aku masih bisa berdiri”

“Kau bilang kau tidak sakit? lihat wajahmu! dan..” Krystal memegang tangan Amber.

“Tubuhmu sangat panas dan kau bilang kau tidak sakit? kita tidak akan pergi kemana-mana sebelum kau membaik!” ucap Krystal.

“Haishh aku ini tidak apa-apa! aku tidak Uhuk Uhuk!!” Amber menutup mulutnya karena batuk.

“Dasar keras kepala” Krystal menggelengkan kepalanya.

“Aku hanya batuk ini tidak masalah! ayo kita pergi” ucap Amber dengan lemas.

“Aku akan mengambilkanmu baju hangat tunggulah disini” Amber berjalan dengan memegang kepalanya dan secara tiba-tiba “Bruuk!

“Servant!” teriak Krystal yang segera menghampiri Amber yang terjatuh.

“Servant bodoh! ayo bangun” Krystal menepuk-nepuk pipi Amber yang panas.

“Haishh” Krystal segera membawa Amber ke kamarnya.

Krystal membaringkan tubuh Amber dengan hati-hati lalu di selimutinyalah tubuh Amber dengan selimut yang biasa Krystal pakai, dan Krystal sedikit membenarkan posisi bantal yang dipakai oleh Amber.

Krystal duduk sejenak menatap Amber yang sedang sakit “Stupid” ucap pelan Krystal.

“Dengan keadaanmu yang seperti ini kau masih memaksakan diri hanya untuk makan bersamaku? kau benar-benar bodoh, kau hanya memperparah dirimu saja” Krystal menaruh telapak tanganya di kening Amber.

“Sepertinya dia terkena demam” Krystal menghela nafasnya dan pergi meninggalkan Amber yang sedang tidur.

“Apa yang harus kulakukan?” Krystal mengigit bibir bawahnya yang mulai kelihatan bingung.

“Aha!” Krystal menaikan telunjuk kanan nya.

“Aku ingat bila Sulli sedang sakit Luna sering membuatkan bubur hangat untuk Sulli!” Krystal tersenyum dengan menganggukan kepalanya.

“Tapi…..” lagi-lagi Krystal mengigit bibir bawahnya.

“Bagaimana cara membuatnya??” wajah Krystal seketika menjadi bingung dengan menggaruk dahinya.

Krystal berfikir cukup keras agar dapat membuat bubur untuk Amber “Agghhh! mengapa sulit sekali untuk berfikir” Krystal mengacak-acak rambutnya yang tengah kesal.

“Paman Soo!!” teriak Krystal dengan segera berlari ke pintu rumah Amber bergegas ke rumah paman Soo yang tidak jauh dari rumah Amber.

Hanya beberapa langkah Krystal sudah sampai di rumah yang sederhana “Tok Tok Tok” Krystal menunggu di depan pintu.

Tok Tok Tok” Krystal kembali mengetuk pintu berharap ada seseorang yang mendengar ketukan pintunya.

Krystal merapatkan jaketnya agar suhu dingin tidak masuk ke tubunya karena malam ini begitu dingin “Apa paman Soo tidak ada” Krystal terlihat sedih.

“Huffh” Krystal menghela nafasnya dengan uapan dingin yang keluar dari mulutnya, Krystal membalikan badanya, melangkahkan kakinya menjauhi pintu rumah paman Soo yang tak kunjung di buka.

“Putri Krystal!” Krystal menghentikan langkahnya dan memutar kembali badanya.

“Paman Soo!” wajah Krystal berubah menjadi senang saat melihat paman Soo yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan menyuruh Krystal untuk kembali kerumahnya.

“Masuklah nak, maafkan paman karena paman tidak dapat mendengar suaramu dengan jelas”

“Tidak apa paman” senyum Krystal.

“Duduklah, kau ingin minum sesuatu?” tawar paman Soo.

“Tidak perlu paman” tolak Krystal.

“Hmm baiklah, jadi ada angin apa yang membawa putri cantik kerumah paman Soo yang sangat sederhana ini?” senyum paman Soo.

“Ehhm aku hanya ingin menanyakan sesuatu kepada paman”

“Sesuatu? apa yang ingin kau tanyakan?” tanya penasaran paman Soo.

“Ehmm aku ingin bertanya..” paman Soo menatap Krystal dengan penasaran.

“Aku ingin bertanya tentang bagaimana cara membuat bubur paman Soo” ucap Krystal dengan menundukan kepalanya.

“Bubur?” tanya kembali paman Soo.

“Ya” jawab singkat Krystal.

“Kau ingin membuat bubur?” Krystal menganggukan kepalanya.

“Haha itu sangat mudah putri cantik! paman Soo akan mengajarkanmu! ayo kita ke dapur” paman Soo mengajak Krystal untuk ke dapurnya.

“Kita harus siapakan beras dan beberapa sayuran” Paman Soo menjelaskan semua resep dan bahan-bahan kepada Krystal, tak satupun kata-kata paman Soo yang tidak di dengarkan oleh Krystal.

Paman Soo sedang mengaduk rata bubur yang telah di buat sedangkan Krystal masih berusaha keras memotong sayuran, Paman Soo tertawa kecil melihat Krystal yang kesulitan dalam memotong sayuran

“Apa sebelumnya kau tidak pernah memasak?”

“Ehhmm ya” Krystal menjawab dengan malu.

“Haha tidak apa-apa mulai sekarang kau harus belajar memasak agar kelak kau bisa memasakan makanan untuk pacarmu kelak” senyum paman Soo.

“Kau aduk bubur itu dan aku akan memotong sisa sayuran ini oke” Krystal mengangguk malu dan mulai mengaduk bubur yang hampir jadi.

Hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit bubur yang telah di buat sudah jadi “Waaahhh” Krystal menghirup aroma bubur yang menyengat hidungnya “Ini pasti enak”

“Tentu saja! kau harus mencobanya”

“Ehmm tidak”

“Tidak?”

“Ohhh ehmmm” Krystal mulai terlihat bingung.

“Jadi bubur ini bukan untukmu?” tanya paman Soo dengan heran dan Krystal hanya diam.

“Jadi bubur ini untuk siapa?” tanya paman Soo.

“Oh…..”

“Apakah bubur ini untuk Amber” ucap paman Soo yang menggonda Krystal.

“Ti-ti-tidak”

“Sudah akui saja, kau tidak bisa berbohong lihat saja wajah cantikmu kini berubah menjadi merah” paman Soo tersenyum melihat Krystal yang salah tingkah.

“Apakah Amber sedang sakit?”

“Ehmm ya” jawab singkat Krystal.

“Anak itu benar-benar berkerja terlalu keras, kau harus menjaganya dengan baik dan bilang kepadanya istirahatlah yang cukup” Krystal hanya mengangguk.

“Cepat berikan bubur ini kepada Amber selagi masih hangat” suruh paman Soo.

“Baiklah paman Soo, terima kasih” Krystal membungkukan badanya lalu tersenyum kepada pama Soo yang telah membantunya.

Krystal bergegas keluar dengan memegang mangkuk plastik, tidak lama Krystal berjalan iya telah sampai di rumah Amber “Huffh dingin sekali di luar” Krystal melepaskan sepatunya dan bergegas masuk ke kamar Amber.

“Amber” Krystal menggoyangkan badan Amber.

“Amber bangun”

“Amber stupid bangun” mata Amber sedikit bergerak.

“Hmm”

“Amber aku telah membuatkan bubur hangat untukmu makanlah agar tubuhmu menjadi lebih baik” Krystal membantu Amber bangun dengan menaruh beberapa bantal di dinding agar Amber bisa bersandar karena tubuhnya masih lemas.

“Aku tidak nafsu makan” ucap Amber yang masih memjamkan matanya.

“Kau harus makan agar cepat sembuh”

“Sebentar lagi juga aku akan sembuh kau tidak perlu khawatir”

“Sembuh katamu? kau seharusnya lihat bagaimana dirimu sekarang, mengapa kau sangat keras kepala sekali! sudahlah jika kau tidak ingin sembuh!” Krystal menaruh mangkuk bubur itu di lantai dan bangun dari duduknya untuk pergi meninggalkan Amber karena kesal.

“Princess” Krystal menghentikan langkahnya.

“Aku akan makan jika kau menyuapiku” Krystal membalikan badanya dan melangkah kembali mendekati Amber.

Krystal kembali mengaduk bubur hangat yang iya telah buat, Krystal mengambil sesendok bubur hangat lalu meniupnya sedikit “Ini” Krystal mendekatkan sendok itu ke bibir Amber.

“Buka mulutmu yang lebar stupid! aaaaaaaa” Amber membuka mulutnya dan mulai menelan suapan pertama yang Krytsal berikan.

Krystal kembali memberikan suapan kepada Amber hingga mangkuk bubur yang penuh kini menjadi habis tanpa sisa “Anak pintar” senyum Krystal.

“Sekarang kau boleh tidur kembali” Amber hanya menuruti perkataan Krystal, Krystal kembali membantu Amber untuk merebahkan tubuhnya. Krystal kembali menyelimuti Amber dengan selimut lalu pergi meninggalkan Amber yang mulai tertidur.

22.30

Setelah memberikan bubur, Krystal tertidur di sofa yang biasa Amber tiduri “Errgghhh” Krystal mulai terbangun dari tidur singkatnya.

Krystal mulai bangun dari tidurnya dan bangkit dari sofa untuk melihat kembali keadaan Amber, Krystal melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menyiapkan air hangat untuk mengompres Amber agar panasnya cepat turun.

Di geserlah pintu kamar Amber dengan pelan agar tidak membuat Amber terbangun. Krystal melangkahkan kakinya mendekati Amber dan duduk di samping Amber. Krystal mulai memeras sapu tangan yang mulai terasa hangat, dengan perlahan Krystal menaruh di dahi Amber.

Dengan duduk bersilah Krystal terus menatap Amber yang terbaring lemas tak berdaya, Krystal terus menatap wajah Amber hingga membuat Krystal terkejut.

“Ibu” Amber meneteskan airmata di dalam tidurnya.

“Ibu” Krystal terdiam melihat Amber yang menangis di dalam tidurnya.

“Ibu aku merindukanmu” airmata masih mengalir di wajah Amber.

Dengan perlahan jari jari Krystal mengusap halus airmata yang di teteskan oleh Amber, Krystal mengusap pelan airmata Amber. Jari-jari itu terus melekat di wajah Amber, jari-jari itu mulai mengelus pelan pipi Amber yang basah karena airmata yang membahasinya.

“Stupid” senyum paksa Krystal.

“Kau pasti sangat menderita bukan? tetapi kau, kau selalu mencoba tersenyum dan membuat orang di sekitarmu menjadi bahagia” jari-jari Krystal mulai menjauhi wajah Amber.

“Kau benar, di hidup ini  bukan hanya aku saja yang paling menderita bukan hanya aku saja yang memiliki banyak masalah di hidup ini” Krystal menarik nafasnya.

“Kau luar biasa, kau bisa menyembunyikan kesedihanmu kau bisa menahan penderitaan hidupmu dan kau melakukan semua segala cara agar bisa bertahan di dalam situasi masalah yang kau hadapi. Tetapi kau tidak menyerah, kau terus berjuang memberikan senyuman terbaik walaupun di dalam hatimu kau benar-benar lelah akan semuanya tapi, tapi kau memiliki semangat kau memiliki keyakinan bahwa pada akhirnya semua penderitaanmu akan di balas dengan kebahagiaan” Krystal masih menatap wajah Amber yang tertidur.

“Terima kasih Amber, terima kasih kau telah menyadarkanku arti dari semangat menjalani hidup” senyum Krystal.

PAGI HARI

“Aghh tumben sekali tidurku sangat nenyak rasanya malas sekali untuk membuka mata ini” Amber merenggangkan badanya yang mulai terasa membaik, perlahan Amber mulai membuka matanya.

“Sudah pagi” sinar matahari mulai menyinari kamar Amber.

“Agggghhh rasanya aku habis tidur selama 100 tahun” ucap Amber dengan merenggangkan tubuhnya.

“Oh, apa ini?” Amber mengambil sapu tangan yang ada di dahinya.

“Ini?” Amber mencoba bangun dari tempat tidurnya.

“Princess!” Amber segera menutup mulutnya karena suaranya terdengar keras.

“Apa yang dia lakukan?” Amber merasa sangat heran melihat Krystal yang tengah bersandar di dinding kamar Amber dengan mata yang masih terpejam, mata Amber kini melihat baskom kecil berisikan air yang tepat berada di sampingnya.

“Apakah dia?” tidak tahu mengapa Amber tersenyum dengan menatap Krystal yang masih tertidur.

“Terima kasih princess”

“Hoaaaamm” Krystal menguap dan mulai tebangun dari tidurnya.

“Jam berapa ini?” Krystal mulai mengucek kedua matanya untuk dapat melihat lebih jelas.

Krystal mulai duduk di alas tidur milik Amber dengan rambut yang berantakan “Servant!” Krystal menengok kanan dan kiri.

“Mana dia? dan mengapa aku yang tidur disini?” Krystal langsung bangkit dari alas tidur milik Amber.

“Kemana dia? apa servant bodoh itu tidak tahu klo dia masih sakit!” Krystal mulai berjalan ke arah dapur.

“Apa itu?” Krystal mengambil selembar kertas yang berada di atas meja makan.

Selamat pagi princess Krystal, kau pasti saat ini sedang mencariku bukan hehe. Maafkan aku tidak pamit denganmu karena aku tidak ingin membangunkan tidurmu yang nyenak dan kau tidak usah khawatir berkat dirimu kini aku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terima kasih princess Jung Soojung.

Dan satu lagi temui aku di taman dekat rumah pukul 7 malam.

Tertanda : Amber Servant ^^ “

Krystal meletakan surat yang ditulis oleh Amber, Kini kotak besar berawarna coklat menarik perhatian Krystal “Apa isinya?” Krytsal memandangi kotak coklat yang tepat berada di depan matanya.

Krystal membuka kota coklat itu, Krystal terkejut dengan isi yang ada di kotak coklat besar ini. Krystal mulai mengeluarkan isi dari kota tersebut.

“Apa itu?” Krystal mengambil sebuah kertas putih yang berada di dalam kotak.

Pakailah swetaer ini karena udara malam terasa sangat dingin

Krystal kembali tersenyum dengan menatap sweater berwarna cream yang iya pegang “Stupid” senyum Krystal.

Tidak terasa malam telah tiba, Krystal sedang merapikan swetaer yang di berikan oleh Amber untuknya, Krystal mulai memakai sepatu dan bergegas pergi ke taman yang di janjikan oleh Amber.

Hanya butuh 5 menit Krystal telah sampai ke taman yang di hiasi lampu lampu lampu bundar dengan di hiasi air mancur di depan nya, mata Krystal mulai mencari-cari sosok Amber “Dimana servant bodoh itu?”

Krystal mulai terlihat bosan karena tidak kunjung menemukan Amber “Haishh apa dia berbohong kepadaku? aku tidak akan lagi mempercayainya!” kaki Krystal mulai melangkah meninggalkan taman.

“Aku rasa sweater itu sangat cocok untukmu” baru beberapa langkah kini Krystal menghentikan langkahnya.

“Aku kira akan kebesaran untukmu ternyata sangat pas untukmu” Krystal memutar balik badan nya.

Amber melangkah mendekati Krystal yang mulai terlihat kesal “Maafkan aku telah membuatmu menunggu lama” Krystal hanya kesal menatap Amber.

“Aku tahu kau saat ini sangat kesal kepadaku, tapi aku memiliki alasan mengapa aku datang terlambat” ucap Amber.

Krystal menaikan alis kanan nya “Apa yang membuatmu terlambat?” tanya Krystal dengan menatap tajam Amber.

“erhhmmm……” Amber menundukan kepalanya “Ehmmmmmm….”

“Sudahlah aku tidak akan lagi mau menunggumu” Krystal berjalan meninggalkan Amber tapi lagi lagi langkah Krystal terhenti saat Amber memegang lengan Krystal.

“Tunggu” Krystal kembali menatap Amber dan Amber terlihat bingung.

“Ehmm aku terlambat karena..” Amber menelan salivanya dengan tanganya yang mulai berkeringat.

“Karena…. karena aku membelikan ini untukmu” Amber memberikan bunga mawar putih yang iya sembunyikan di balik punggungnya.

“Ehmm… aku harap kau suka dengan bunga ini” senyum gugup Amber dan Krystal menatap bunga yang di berikan oleh Amber.

“Dasar bodoh”

“Apa?” Krystal menatap Amber yang masih memegang bunga.

“Aku lapar, ayo makan!” Krystal tersenyum meninggalkan Amber yang masih berdiri seperti orang bodoh yang sedang memegang bunga.

“Princess! haishh bagaimana dengan bunga ini?!” Amber berlari kecil menyusul langkah Krystal dan Krystal tiada hentinya tersenyum.

“Princess!” Amber berusaha keras mengejar Krystal, disaat Amber sudah berada di sampingnya Krystal berhenti tersenyum dan memasang mimik wajah yang datar.

“Ada apa? haishh lihat dirimu, mengejarku dengan jarak dekat saja kau sudah kelelahan dasar payah!” tatap Krystal kepada Amber yang sedang membungkuk mengatur nafasnya.

“Haishh jalamu sangat cepat sudah lupakan saja! ayo kita cari bus” tanpa mengeluarkan kata-kata Amber langsung menarik lengan Krystal agar mengikutinya.

“Kita mau kemana?” tanya krystal menatap Amber yang sedang melihat arlojinya.

“Sudah ikuti saja aku” tidak lama menunggu bus yang mereka tunggu telah datang dan segera menaikinya.

Amber berdiri di belakang Krystal yang sedang mencari-cari tempat duduk yang kosong, dan tidak butuh memakan waktu Amber menemukan tempat duduk yang kosong “Haish hanya untuk satu orang” gerutu Amber.

“Princess duduklah di kursi itu” tunjuk Amber kepada Krystal, Krystal menuruti perkataan Amber dan segera duduk di samping wanita paruh baya sedangkan Amber berdiri mengglantungkan tangan kanan nya agar tidak terjatuh.

Sesekali Amber melirik Krystal yang sedang melihat lihat jalan dan gedung gedung bertingkat, lampu lampu jalan yang kelap kelip kerap kali mengenai wajah Krystal yang semakin terlihat jelas wajahnya yang begitu senang melihat-lihat indahnya kota malam Seoul.

Amber terus menatap wajah Krystal “Ciittt” bus tiba-tiba mengerem mendadak yang membuat Amber menabrak orang yang di depanya.

“Ma-ma-maafkan aku, aku aku tidak sengaja” senyum takut Amber dan untung saja orang tersebut tidak mempermasalahkanya.

“Dasar stupid” Amber langsung menoleh ke arah Krystal dengan menaikan alis kananya.

“Kalau kau sekali lagi melamun kau bisa terlempar ke kursi supir dasar stupid” Amber hanya menatap jengkel Krystal dan tidak ingin berdebat denganya.

20 menit waktu berlalu kini Krystal dan Amber telah sampai tujuan “Waaah tempat apa ini, dan itu menara apa?” tunjuk Krystal kagum.

“Itu adalah Namsan Tower”

“Namsan Tower?” tatap Krystal kepada Amber yang di balas Amber dengan anggukan kepalanya.

“Apakah kita akan kesana stupid?”

“Yap!” senyum lebar Amber.

“Baiklah ayo! tunggu apa lagi!” Krystal menarik tangan Amber.

Krystal dan Amber mulai menaiki tangga untuk menaiki cable car untuk menuju Namsan Tower “Hati-hati princess” malam ini sangat ramai pengunjung dan Krystal benar-benar sangat semangat, cable car mulai berjalan menelusuri indahnya malam kota Seoul.

“Waaaah ternyta bila di lihat dari atas kota ini jauh lebih indah” kagum Krystal dan Amber berdiri tepat di samping Krystal dengan ikut memandangi indahnya kota malam Seoul.

Setelah puas dengan melihat-lihat kota Seoul dengan cable car, Amber mengajak Krystal berjalan menuju musium Teddy Bear.

“Waah Teddy Bear!” tunjuk Krystal dengan berjalan memeluk boneka Teddy Bear yang tinggi maupun besarnya mengalahi Krystal “Waaah besar sekali dirimu” kagum Krystal.

“Stupid, apa kau bisa mengambilkan gambarku dengan teddy bear ini?” ucap Krystal dengan mengkalungkan tanganya di lengan besar beruang berwarna coklat itu.

“Yaaaa” jawab Amber dengan mengeluarkan ponselnya.

“1…2….3.. Senyum” setelah mengambil foto Krystal dengan teddy bear, Krystal melanjutkan perjalanan nya kembali untuk melihat-lihat musium yang penuh dengan boneka beruang sedangkan Amber seperti buntut Krystal yang hanya mengikutinya dari belakang.

“Mengapa dia seperti anak kecil saja” Amber menggelengkan kepalanya melihat tingkah Krystal.

“Stupid lihat! teddy bearnya sedang memasak, ini mengingatkanku padamu tapi sayang kau tidak selucu teddy bear ini saat memasak makanan untuku!”

“Apakah saat memasak aku harus memakai kostum teddy bear agar terlihat lucu?” jengkel Amber.

“Tidak perlu kau tidak akan pernah terlihat lucu” Krystal meninggalkan Amber.

“Haishh penyihir itu!” Amber meremas kesal tanganya.

Setelah puas mengelilingi musium Teddy Bear kini Amber mengajak Krystal ke tempat yang terkenal di Namsan Tower “Mengapa ramai sekali pasangan disini” gerutu Amber.

“Stupid kenapa di tempat ini banyak sekali gembok? dan juga gembok yang di jual sangat lucu-lucu, bolehkah aku membelinya satu??” Amber menatap Krystal yang sedang merayu dirinya.

“Kita tidak bisa membeli gembok itu”

“Kenapa? kenapa tidak bisa”

“Itu karena…..”

“Pokoknya aku mau beli! aku tidak mau tahu!” Amber hanya menghela nafasnya dan melihat Krystal yang pergi melihat-lihat gembok yang di jual di N tower.

Mata Krystal tidak berkedip saat memilih gembok-gembok lucu yang berada di depan matanya “Ehhmmmm…” Krystal menaruh telunjuknya di bibir merahnya.

“Apakah ada yang bisa saya bantu?”

“Oh aku sedang mencari gembok yang lucu untuku”

“Ehmmm…” penjual itu membantu Krystal memilih gembok yang iya inginkan.

“Bagaiamana dengan ini nona?” Krystal melihat sepasang gembok berwarna biru muda dengan ukiran love yang terpisah, Krystal mengambil sepasang gembok itu dan memperhatikan nya.

“Mengapa gembok ini ada dua paman? aku hanya ingin satu apa ini tidak bisa di pisahkan?” tanya Krystal heran.

“Itu adalah gembok pasangan, kau bisa membukanya bila kau dan pasanganmu membuka nya dengan kunci gembok tersebut”

“Pasangan?” tanya ulang Krystal.

“Iya, apakah kau bersama pasanganmu?” tanya paman itu dengan Krystal yang terlihat bingung.

“Ehmmmm” Krystal mengigit bibir bawahnya dengan masih memegang gembok.

“Haha sepertinya kau pasangan yang baru saja pacaran ya? kau terlihat malu-malu, baiklah sebagai tanda kalian pacaran aku akan memberikan gembok itu gratis untukmu” senyum paman penjual.

“Dan ini” paman itu memberikan dua kunci kepada Krystal.

“Kau simpan kunci itu dengan pasanganmu, gembok itu tidak akan bisa terbuka bila kalian berdua tidak membukanya. Gembok itu sangat spesial dan benar-benar melambangkan hati seseorang” dan secara tiba-tiba wajah Krystal menjadi panas hingga wajahnya sedikit merah.

“Dan jangan lupa untuk menulis pesan di gembok itu” dan terakhir paman itu memberikan spidol untuk Krystal.

“Semoga kau bahagia dengan pasanganmu” senyum ceria sang penjual gembok.

“Terima kasih paman” senyum kecil Krystal karena malu.

Krystal hanya berdiri dengan mengigit bibir bawahnya memandangi sepasang gembok yang memiliki gambar hati yang saling mengikat gembok itu “Princess!” teriak Amber yang membuat Krystal menoleh ke arahnya yang sedang berlari kecil ke arahnya.

“Haishh kau dari mana saja? aku kira kau hilang” Amber terlihat khawatir dan tidak sengaja mata Amber tertuju kepada tangan Krystal.

“Kau benar-benar membeli gemboknya?” tanya Amber dengan heran, Krystal langsung menyembunyikan di belakang punggungnya.

“Tidak!” ucap Krystal.

“Tidak bagaimana? jelas-jelas aku melihat gembok itu sedang kau pegang”

“Aku, aku akan membuangnya” ucap Krystal tanpa menatap Amber.

“Apa? membuangnya?! bagaimana bisa? kita tidak akan membuangnya” Krystal menatap Amber heran.

“Itu karena kita sudah jauh-jauh datang kesini! dan sangat disayangkan bila kita tidak menaruh gembok itu” kalimat terakhir sedikit di kecilkan suaranya oleh Amber.

“Berikan gemboknya” Amber meminta gembok yang ada di tangan Krystal.

Dengan perlahan Krystal memberikan gembok itu ketangan Amber “Baiklah ayo kita pasang” Amber mengajak Krystal untuk memasang gembok itu di pohon.

“Ehmm sebelum kita pasang gembok ini, kita harus menulis pesan di gembok yang akan kita kunci di pohon ini” Krystal mengeluarkan spidol yang diberikan paman tadi dan memberikan kepada Amber.

“Kau jangan mengintip!” ucap Amber dengan mulai menulis pesan di gemboknya setelah selesai iya memberikan spidol itu kepada Krystal.

“Putar badanmu! aku tidak ingin kau mengintip tulisanku!” perintah Krystal yang membuat Amber langsung memutar badanya.

“Baiklah selesai” ucap Krystal.

“Lalu bagaimana kita menguncinya? aku tidak ingin pesan ku terlihat!”

“Aku akan menggemboknya dengan menutup mata, aku juga tidak ingin pesanku terlihat olehmu” gembok itu mulai di taruh di pohon oleh Amber dengan menutup kedua matanya sedangkan Krystal menatap wajah Amber memastikan iya tidak mengintip.

“Baiklah sudah!”

“Haishh!” Krystal langsung menutup mata Amber “Kau tidak boleh melihat pesanya!”

“Aku tidak melihat pesanya! justru kau yang sangat licik! bisa dapat melihat pesanya!” Amber langsung menutup wajah Krystal dengan tanganya dan wajah merekapun di tutupi dengan tangan yang saling berkaitan.

Setelah puas berjalan di Love Lock Amber mengajak Krystal untuk makan, Amber sudah tahu Krystal sudah sangat lapar “Selamat datang!” ucap pelayan restoran.

Krystal dan Amber segera duduk dan memesan makanan, seperti biasa Krystal selalu memasan daging favoritnya “Makanlah dengan pelan-pelan nanti kau tersedak” ucap Amber dengan melihat Krystal yang makan dengan lahap.

“Melihatmu saja rasanya aku sudah kenyang” Amber menggelengkan kepalanya.

“Apa kau kenyang? kalau begitu dagingmu buatku saja!”

“Tidak!” Amber menghelangi garpu milik Krystal yang ingin mengambil daging sapi Amber.

“Tadi kau bilang kau kenyang!”

“Tidak! aku akan menghabiskan nya sekalipun perutku akan meledak” Krystal dan Amber kembali melanjutkan makan.

“Terima kasih bibi”

“Aku harap kau datang kembali dengan pacarmu yang cantik itu” Amber tersenyum canggung saat hendak membayar makanan.

“Hmm wanita itu benar-benar menguras dompetku”

“Stupid! mengapa kau lama sekali” ucap Krystal yang berdiri di depan.

“Ayo kita pulang” ajak Amber menuju halte bus.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.30 malam dan untung saja di dalam bus sudah tidak ramai, Krystal dan Amber segera mengambil tempat duduk dimana Krystal duduk di dekat jendela dan Amber dipinggirnya.

Di dalam perjalanan Krystal dan Amber saling diam satu sama lain hingga pada akhirnya “Bruk” Amber terkejut saat kepala Krystal jatuh di pundak kanan nya. Amber menatap Krystal yang rambutnya sedikit menutupi wajahnya, dengan reflek tangan kiri Amber merapihkan rambut Krystal yang terjatuh mengenai wajahnya. Amber sedikit membenarkan posisi duduknya agar Krystal dapat istirahat dengan nyenyak di bahu kananya, Amber tersenyum menatap wajah Krystal yang tertidur pulas di sisinya “Kau benar-benar terlihat lelah princess” senyum Amber.

NEXT DAY

“Amber!” aku menoleh ke arah sumber suara dan melambaikan tanganku.

“Bagaiamana dengan demamu? apa kau masih sakit?” aku hanya menggelengkan kepalaku dengan senyum di wajahku mendandakan aku baik-baik saja.

“Benarkah?” Suzy menempelkan telapak tanganya di dahi Amber.

“Benarkan aku tidak apa-apa?” senyumku pada Suzy.

“Baguslah kalau kau sudah sembuh”

“Ayo kita ke kelas” sampai di kelas aku langsung duduk dan melewati jam jam yang sangat membosankan.

Drriiinggggggg” setelah menunggu berjam-jam akhirnya yang di tunggu-tunggupun tiba.

“Ayo kita pergi makan siang” ajak Suzy, Onew dan Minho.

“Hei llama sepertinya hari ini kau terilhat sangat senang dan wajahmu berseri-seri” tanya Minho.

“Apa jangan jangan kau sedang jatuh cinta?” tatap Onew.

Uhuk Uhuk!” Amber tersedak karena pertanyaan bodoh mereka.

“Ya! kau ini bicara apa? tentu saja tidak!” jawabku dengan nada tinggi.

“Apa kau yakin? hanya saja kau sedikit mencurigakan” tatap Minho curiga.

“Haishh sudah kalian ini bicara apa! jelas-jelas Amber bilang bahwa iya tidak dekat dengan siapapun” bentak Suzy yang membuat Onew dan Minho terdiam.

“Lanjutkan makan kalian!” dan mereka bertiga melanjutkan makanya kembali.

Setelah selesai makan Suzy bergegas pergi ke ruang guru lalu Minho dan Onew memutuskan untuk bermain basket bersama anak-anak lainya sedangkan Amber, Amber lebih memilih membaca buku di perpustakaan dengan anak-anak kutu buku lainya. Onew dan Minho sering kali mengajak Amber untuk bergabung bermain basket dengan anak anak lainya karena mereka tahu bahwa Amber sangat berbakat di bidang olahraga terutama dalam bermain basket tapi sayang Amber selalu menolaknya karena iya merasa tidak pantas untuk bergabung dengan anak anak populer di sekolah ini dan Amber juga tidak ingin mencari masalah dengan Kai bila bermain basket denganya.

“Baiklah buku apalagi yang kali ini akan ku baca?” aku memilih beberapa buku untuk menghabiskan waktu istirahatku, jam demi jam berlalu dan tidak terasa jam pulang sekolah berakhir Amber bergegas pulang ke rumahnya tapi sebelum pulang langkah Amber terhenti saat iya melihat kedai minuman jus segar “Ahjumma! aku ingin memesan jus mangga segar satu!” tidak butuh waktu lama pesanan Amber datang dan kembali berjalan kerumahnya.

“Akhirnya sampai juga” saat ingin membuka pintu rumah tiba-tiba..

Krrinnnggg” ponsel Amber bergetar dan segera melihat siapa yang menghubunginya.

“Suzy?”

“Hallo Suzy”

“Amber kau dimana?! tolong aku!” suara Suzy terdengar ketakutan.

“Suzy kau kenapa? kau ada dimana sekarang?” tanyaku dengan cemas.

“Ada seseorang yang mengikuti dan secara tiba-tiba mobilku tidak bisa menyala kembali Am, Aku sangat takut” ucap Suzy.

“Baiklah sekarang kau tenang, kau berada dimana sekarang?”

“Aku berada di jalan yang sepertinya dekat dengan rumahmu Am tapi aku tidak tahu pasti, di sini sangat gelap dan banyak sekali pepohonan rindang”

“Baiklah aku akan segera kesana, kau jangan keluar dari mobilmu oke!” Amber menaruh tas dan jus mangga di teras rumahnya dan berlari sekuat tenaga untuk menolong Suzy.

Suzy terus bersembunyi di dalam mobilnya dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara, tapi sayang para penjahat itu mulai merusak mobil Suzy hingga membuatnya berteriak minta tolong, satu demi satu sisi kaca mobil mulai di pecahkan oleh kawanan penjahat dengan menggunakan senjata tajam, Suzy tidak bisa menahan ketakutan nya lagi hingga membuat dirinya menangis.

Amber terus berlari tanpa henti hingga langkahnya terhenti saat melihat Suzy di keliling oleh para penjahat “Suzy!!” teriak Amber yang langsung mendorong pria bertubuh besar untuk menjauhinya, tapi sayang tubuh Amber di tarik lalu di pukul oleh teman penjahat bertubuh besar tersebut dengan tiga pukulan keras sekaligus.

“Amber!!” teriak Suzy dengan mengeluarkan airmatanya.

Dengan cepat Amber menepis kepalan tangan yang hampir mengenai matanya, di putarlah tangan pejahat itu oleh Amber dan memberikan pukulan lalu menendang tepat di perutnya tapi sayang penjahat itu tak imbang dengan Amber yang hanya sendiri sehingga membuat Amber kembali terkena pukulan di perutnya hingga membuatnya terjatuh, tetapi pukulan tersebut tidak lantas membuat Amber menyerah Amber mengambil kayu pohon yang tidak jauh dari tanganya lalu di ayunkan kayu itu di kepala penjahat tersebut dengan kuat, Amber memutar badanya dan langsung menendang kuat penjahat yang hampir saja memukul nya dari belakang. Dan jatuh lah semua ketiga penjahat itu lalu dengan cepat pergi meninggalkan Amber dan Suzy.

“Suzy, apa kau tidak apa-apa?” Amber memegang kedua bahu Suzy memastikan dia baik-baik saja, Suzy tidak sanggup berkata apa-apa dia hanya memeluk Amber dengan tangisan yang terisak-isak.

“Mengapa stupid itu belum pulang juga?” Krystal hanya mondar mandir di dalam rumah, dan kemudian memutuskan untuk keluar menghirup udara segar, saat Krystal membuka pintu iya melihat tas Amber dan jus mangga di teras rumahnya.

Krystal mengambil tas dan jus mangga yang Amber tinggalkan “Apa dia sudah pulang? mengapa dia tidak bilang? dan jus mangga ini tidak terasa dingin lagi dan juga tasnya di taruh begitu saja di luar??” Krystal mengerutkan dahinya.

“Dimana dia?” Krystal khawatir dan memutuskan untuk pergi mencarinya, gang demi gang telah di telusuri oleh Krystal hingga iya memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengambil nafasnya karena lelah, saat Krystal berhenti Krystal mendengar teriakan seoarang yeoja yang meminta tolong membuat dia mengikuti suara tersebut. Saat Krystal sampai ke sumber suara langkah Krystal terhenti.

Mengapa tubuh ini terasa sangat lemas, mengapa rasa di dada ini terasa sangat aneh, mengapa jantung ini berdetak sangat kencang, mengapa? mengapa terasa sangat sesak, rasanya aku ingin menjerit tapi rasanya tidak bisa.

Krystal seperti tidak berdaya saat melihat Amber dan Suzy berpelukan di depan matanya, Krystal menatap Suzy yang benar-benar memeluk Amber yang seakan-akan takut akan kehilanganya sedangkan Amber memeluk Suzy seperti ingin terus melindunginya.

Krystal meremas kedua tanganya dan menarik panjang nafasnya yang dingin, dengan perlahan Krystal membalikan badanya dan langkah demi langkah meninggalkan Suzy dan Amber. Krystal terus meremas tanganya seperti menahan sesuatu di dadanya.

Setelah kejadian itu Amber mengantar Suzy kerumahnya, Suzy seperti tidak ingin lepas dari Amber dan terus merasa ketakutan “Terima kasih telah menolong nona Suzy” pelayan itu membungkukan badan kepada Amber.

“Tidak apa-apa, apakah Suzy sudah tidur?” tanya Amber yang berdiri di depan pintu kamar Suzy.

“Nona muda sudah tidur”

“Hmm baiklah kalau begitu aku akan pulang”

“Tunggu, kami akan mengantarmu”

“Tidak perlu aku akan pulang sendiri” Amber menggelengkan kepalanya.

“Tapi bagaimana dengan lukamu?”

“Tidak apa” senyum Amber lalu pergi meninggalkan rumah Suzy dengan wajah yang memar dan seragam nya yang kotor.

Amber melihat ponselnya yang menunjukan pukul 22.25 “Princess!” Amber kembali berlari menuju rumahnya “Haishhh seharusnya aku memberikan dia ponsel agar aku tidak khawtir padanya” gerutu Amber sambil berlari dengan seragam yang berantakan.

“Princess” Amber membuka pintu rumahnya, Amber berjalan ke kamar membuka pintu dengan pelan-pelan tapi iya tidak menemukan Krystal, Amber kembali berjalan ke arah dapur dan belakang rumahnya tapi lagi lagi iya tidak menemukan Krystal.

“Dimana kau princess?”

——————————————————————————————-

Haha rumit ya ceritanya haha tenang-tenang semuanya akan terpecahkan, udah gw putuskan kalo disini Amber sebagai namja hehe…

Sorry klo sekarang updatenya lama, lagi banyak tugas kuliah huhuuhu…

19 thoughts on “Beautiful Stranger 4

  1. dian_d.o says:

    wow tiga gadis ya..
    sica onnie, krys onnie and suzy onnie..
    apa ketiganya menyukaia amber oppa ??
    terus amber oppa pilih yang mana ??
    aku harap krys onnie, amin..

    aduh kasihan krys onnie, itu namanya cemburu onnie..
    kayak nya krys onnie uda mulai suka sama amber oppa ya..
    bagus kalau gitu..
    sebenarnya obatnya krys onnie itu apa an sih ??
    penasaran gua mah..
    lanjut chingu..
    jangan lama-lama ya update nya..
    selalu ditunggu..

  2. NW says:

    Wahhh … Kayanya Krystal dan Amber uddh mulai saling suka ,, tpi mereka ga menyadari nya .. ^^
    Ya ampun … Itu Krys cemburu deh kaya nya .. Dan itu di akhir Krys kmna ??
    Dan ada Jessie dateng ,, tpi bkan sebagai kaka nya Krystal .. Amber kayanya banyak bgt yg suka yah ..
    Semangat terus ^_^

  3. Bombom says:

    Woowww bner2 romontis awalnya
    Tu krystal cembekur crtanya..

    Amber jdi rebutan cwek2 cantik

    lanjut thor
    jngn lma2 ya updatenya
    nunggu ampek jamuran
    hehe

  4. desiemuch says:

    Lanjut thot… gx sabarnihh apa reaksi krystal… aahhh kryber udah sama” saling sayang
    .. ayo thor lanjut jgan lama” yahhh lanjut.a…

  5. mutiaa says:

    Wahh akhirnya author muncul hihi ..
    Ciecie krystal udh mulai care sm amber, pake bikinin bubur segala 😊😍
    Nahloh si krystal kmanain tuh ? Cemburu nh yee 😝
    Wehh panjangg binggo chap ini thor #daebakk 👏👏
    Lanjut dh thor fighthing 😉

Leave a reply to Fadila Cancel reply